Minggu, 29 Maret 2009

pemilu 2009

Masalah BLT Jadi Bahan Polemik







Minggu, 29 Maret 2009 | 03:23 WIB

Jakarta, kompas - Masalah tragedi Situ Gintung, daftar pemilih tetap, dan bantuan langsung tunai menjadi bahan yang dilontarkan oleh para pemimpin partai politik yang berkampanye di depan massa di tempat terbuka di sejumlah daerah di Indonesia, Sabtu (28/3).

Masalah bantuan langsung tunai (BLT) kemarin menjadi bahan polemik seru antara Ketua Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang berkampanye di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, pada siang hari dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto di Lapangan KONI Sario Manado, Sulawesi Utara.

Prabowo mengkritik kebijakan pemberian BLT oleh pemerintah saat ini sebagai sekadar praktik bagi-bagi hadiah atau oleh-oleh yang sama sekali tidak diperlukan, apalagi menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.

”Rakyat tidak perlu diberi hadiah seperti itu. Saya minta masyarakat jangan mudah tergoda,” ujar Prabowo.

Sementara Yudhoyono menyerukan agar para pemimpin partai politik tidak mengeluarkan pernyataan soal BLT yang membingungkan rakyat. ”Sayang sekali mereka tidak tahu dan akhirnya pernyataannya membingungkan rakyat,” ujarnya di depan massa. Ia didampingi Ny Ani Yudhoyono dan putranya, Edhi Baskoro.

Dalam kampanye ini Yudhoyono membawa para artis seperti Andra & The Backbone dan band The Changcuters. Selama kampanye itu pun puluhan wanita dan anak-anak lemas, bahkan ada beberapa yang pingsan.

Sementara Prabowo didampingi adiknya, Hashim Djojohadikusumo, serta sejumlah artis dangdut dan band Padi.

Kemarin Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, menyerukan daftar pemilih tetap (DPT) perlu dibersihkan. ”Kasus DPT Jawa Timur adalah pelajaran. Saya menyesalkan kasus itu belum diproses secara hukum dan belum dibuktikan di pengadilan. Akibatnya muncul lontaran-lontaran pernyataan yang meragukan DPT,” ujar Suryadharma.

Di Medan, Yudhoyono menegaskan, perkembangan isu DPT menjadi semakin aneh dan tidak sehat karena DPT kemudian diarahkan pada kecurigaan adanya kecurangan dari pemerintah atau lebih khusus lagi dirinya sebagai presiden.

Kemarin Yudhoyono juga menjelaskan dalam kampanye bahwa ia tidak meninggalkan tugasnya sebagai presiden. ”Contohnya, ketika bencana Situ Gintung terjadi, saya langsung break dari cuti kampanye dan menuju ke lokasi bencana,” kata Yudhoyono.

Dalam kampanyenya di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla memimpin massa mengheningkan cipta bagi korban bencana Situ Gintung, yang terjadi Jumat lalu di Ciputat, Tangerang Selatan.

Kampanye ini juga menggunakan panggung untuk pertunjukan band Dewa, grup vokal Dewi-dewi, dan 10.000 permainan angklung. Hadir dalam kampanye ini mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Dalam kampanye di lapangan parkir Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, kemarin, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN) Totok Daryanto, antara lain, mengatakan harus ada yang bertanggung jawab atas terjadinya bencana alam seperti di Situ Gintung.

Kemarin pimpinan partai yang berkampanye antara lain Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional PKP Indonesia Meutia Hatta di Magelang, Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie di Pontianak, anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Semarang, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PAN Sutrisno Bachir di Yogyakarta. (LUK/GAL/MAM/DWA/WAD/ RWN/WER/HAR/ILO/EGI/ HAM/REK/WHY)







sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/29/03234695/masalah.blt.jadi.bahan.polemik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar